Sore ini aku menemui dua teman dekat ku, mereka yang akrab ku panggil si kembar. gadis kembar yang kukenal sejak 10 tahun lalu yang tak sengajah disebuah acara teman ku
Petang ini aku ingin menemui mereka sebelum mereka pergi ke kalimantan untuk beberapa bulan katanya mereka ingin menemui kakak tertua mereka di berau kalimantan timur, sebab disini meraka tak lagi punya kedua orang tuanya
Ibu meraka meninggal beberapa minggu yang lalu setelah sempat dirawat di RSUD salewangan maros, sementara ayah mereka meninggal saat mereka masih duduk di kelas 2 SMP
Mereka memintaku ikut bersama mereka sore ini untuk berziarah ke makam kedua orang tuanya,
Tentu aku mengiyakan permintaan mereka karna sudah ku anggap adik sendiri.
Saat sampai di sana aku berdiri tepat di antara semak-semak yang tumbuh di antara makam-makam tua memandang dua gadis kembar yang baru berusia 18 tahun namun telah ditinggal kedua orang tua mereka, duka yang dalam masih menyelimuti mereka ku baca itu dari kedua bola matanya, masa depan yang masih sangat panjang harus mereka lalui tampa sosok kedua orang tua.
Belum lagi cerita tentang cita-cita mereka yang selalu mereka bincangkan dengan ku.
Air mataku tumpah sebelum doa yang ku panjat kan selesai, dadaku menghimpit sesak kala kubacakan surah al-fatihah
Dalam hatiku aku mengigat kedua orang tua ku dan betapa beruntungnya aku saat ini yang bisa duduk menikamati bangku kulia dengan uang dari mareka dan masih bisa bersama mereka dalam hari-hari ku.
Terimahkasi dua gadis kembar yang mengajariku untuk selalu bersyukur
Terima kasih ayah dan ibu Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan umur yang panjang. Amin
Penulis : M.farid wajdi
NIM : 50500116048
Tidak ada komentar:
Posting Komentar