Wanita parubaya membawa tisue,cucunya mengikuti sambil melangkah keluar dari fakultas dakwah dan komunikasi rabu (07/03/2018
Samata - musim penjual tisue yang melanda kampus II UIN Alauddin Makassar, diprediksikan berlanjut hingga terus-menerus,sebab pihak kampus membiarkan mereka masuk, tanpa ada larangan ataupun teguran.
Mereka memasuki setiap fakultas,bahkan pelataran mesjid kampus sering berkeliaran. Golongan terdiri dari anak-anak,ibu-ibu bahkan lansia. Terkadang mereka memaksa mahasiswa untuk membeli atau rela mengemis demi mendapatkan gumpalan rupiah.
Sehingga menimbulkan pro kontrak,terutama dikalangan mahasiswa.
"Saya sangat setuju, jika penjual tisue ada di sekitaran kampus sebab mereka hanya ingin mencari sesuap nasi, lagi pula jalan yang mereka tempuh juga halal jadi kenapa tidak?" Ujar cirta mahasiswa fakultas syariah dan hukum.
Sementara dedi mengatakan "ada kalanya pihak kampus harus melarang penjual tisue berkeliaran diarea kampus,karena selain kampus kita dicap jorok, sebagian juga mahasiswa pasti risih akibat sikap mereka lihatlah kampus negeri lain yang ada di makassar,tidak ada satupun, jadi saran saya perketatlah peraturan kampus kita agar terlihat lebih indah" ungkapnya mahasiswa tarbiyah dan keguruan.
Penulis : Diana putri rusli
NIM : 50500116062
Tidak ada komentar:
Posting Komentar