Aku sebagai Bayangan - News Value

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 18 Maret 2018

Aku sebagai Bayangan

Tidak ada yang aneh dengan cermin itu.  Namun sudah satu jam lebih aku melihatnya.  Bukan cerminnya,  tapi bayangan yang kini berada di cermin itu, bayanganku sendiri. 
Seperti orang gila,  aku berbicara pada bayangan yang ada di cermin. Mempertanyakan berbagai pertanyaan yang membuat ku sedih.  Cermin itu jarang memperlihatkan bayangan yang dihiasi senyum simpul dari wajahku.  Marah, sedih dan kecewa,  seakan protes serta menyalahkan sosok yang ada di cermin. Sosok yang tak lain adalah aku. 

Namaku Nirwana, aku memiliki wajah standar yang jika tertawa,  mataku akan menutup 100% dan gusi ku akan terlihat sangat jelas. Aku tidak memiliki keahlian apapun.  Hanya wanita biasa yang menjalani hidupnya seperti bayangan.  Sulit bagiku untuk bergaul. Berusaha keras, agar dilihat,  namun hasilnya nihil. Sombong,  sebagian orang berpendapat seperti itu jika melihat ku,  namun tidak pada orang yang mengenal ku. 

Ego yang sangat besar mempengaruhi ku sehingga menjadi pribadi yang dinilai buruk. Harga diri, harga diri, dan harga diri, itu yang selalu aku pikirkan. Aku memang pribadi yang keras namun pemalu. Tipe yang sungkan bergabung dengan yang lain karena takut ditolak. Itulah sifat pesimis yang selalu membayangiku. 

Impian,  semua orang memilikinya.  Menjadi seorang fotografer yang sukses dan cerdas adalah impianku. Mungkin masih ada,  tapi aku tak cukup percaya diri dengan impian itu. Menggambar tokoh kartun selalu kulakukan di sebuah buku sketsa yang kumiliki,  itu sebagian dari hobiku sejak Sekolah dasar. Hobi  yang cukup membantu ketika sedih dan bosan. 

Sampai saat ini aku masih bergulat pada sifat ku yang pemalu.  Ibu ku yang tahu akan sifat ku, membuat sebuah lelucon untuk memasukkan ku ke ahli psikologi agar menghilangkan sifat pemalu yang mungkin susah dihilangkan. Seperti spidol permanen yang mustahil dihilangkan jika menghapusnya dengan cara yang biasa,  melainkan menggunakan minyak tanah atau apalah. Saya hanya butuh perubahan dengan cara ku sendiri,  cara yang benar-benar ampuh,  namun belum tahu dengan cara apa agar sifat sial itu benar - benar hilang,  karena aku sangat benci diriku yang seperti ini. Entah kapan datang saat aku mendapatkan kejuaraan dalam melawan penyakit yang sangat menghambat ku dalam menggapai kata sukses.

Penulis   : Nirwana
NIM         : 50500116049

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahasiswa UIN Presentasi Makalah di Jepang

Foto bersama delegasi UIN Alauddin Makassar JurnalKekinian - Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin ...

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here